Senin, 30 Desember 2013

 Menghitung Nilai Induktor Kode Warna

 Menghitung Nilai Induktor di Rangkaian


        Pada proses penghitungan nilai gabungan dari beberapa komponen induktor prinsipnya sama dengan perhitungan resistor jika yang mengalir pada komponen adalah arus AC namun jika yang mengalir adalah arus DC maka nilai induktor = 0.

 A.Rangkaian Seri



 Rumus : Lt = L1+L2

Lt = 3mH + 5mH

   = 8mH



B. Rangkaian Paralel



  



 Rumus : 1/Lt = 1/L1 + 1/L2 + 1/L3

1/Lt = 1/3 +1/6 +1/2

      = 6/6

 Lt   =1/(6/6)

       =1/1

       =1mH

Minggu, 29 Desember 2013

INDUKTOR (LILITAN)


Pengertian Induktor adalah komponen elektronika berupa kumparan yang terssusun dari lilitan kawat. Induktor merupakan salah satu diantara komponen pasif elektronika yang bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik dan sebaliknya jika diberi medan magnet bisa menghasilkan listrik. Induktor termasuk juga komponen yang dapat menyimpan muatan listrik. Bersama kapasitor induktor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi tertentu. Satuan induktansinya dalam ilmu elektronika disebut henry ( h=henry, mh=mili henry, uh=mikro henry, nh=nano henry ) dengan notasi penulisan huruf l. Suatu induktor dikatakan ideal jika mempunyai induktansi, namun tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan energi.

Berdasarkan kegunaannya Induktor dapat bekerja pada:
1. Frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator
2. Frekuensi menengah pada spul MF
3. Frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo tenaga, spul relay dan spul penyaring

Jenis-jenis Induktor

Induktor terbuat dari lilitan-lilitakawat n tembaga. Adapun jenis-jenis lilitan Induktor yaitu :

Lilitan ferit sarang madu

Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilanganuntuk mengurangi dampak kapasitansi terdistribusi. ini kerap dipakai pada rangkaian tala pada penerima radio didalam jangka gelombang menengah dan gelombang panjang. karena konstruksinya, induktansi tinggi bisa dicapai dengan bentuk yang kecil.

Lilitan inti toroid

Sebuah lilitan simpel yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan medan magnet eksternal dengan kutub utara-selatan. Sebuah lilitan toroid bisa dibuat dari lilitan silinder dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat, sehingga menyatukan kutub utara dan selatan. Pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada lilitan. Ini mengakibatkan lebih sedikit radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan dari medan magnet eksternal.

Adapun fungsi Induktor adalah sebagai berikut :
1. Tempat terjadinya gaya magnet
2. Pelipat ganda tegangan
3. Pembangkit getaran
4. Penyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet
5. Menahan arus bolak-balik/ac
6. Meneruskan/meloloskan arus searah/dc
7. Sebagai penapis (filter) Sebagai penalaan (tuning)

Banyak perangkat dan komponen elektronika yang dibuat dengan mengunakan kumparan induktor diantaranya adalah relay, speaker, trafo, buzzer , dan komponen lain yang terkait dengan penggunaan  frekuensi dan medan magnet.

Jumat, 20 Desember 2013

Pengertian kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan arus listrik di dalam medan listrik sampai batas waktu tertentu dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan arus listrik. Kapasitor ditemukan pertama kali oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9×1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut. Kapasitor disebut juga kondensator. Kata “kondensator” pertama kali disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Italia “condensatore”), yaitu kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik.

Seperti halnya resistor, kapasitor juga tergolong ke dalam komponen pasif elektronika. Adapun cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian elektronika adalah dengan cara mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Apabila kapasitor sudah penuh terisi arus listrik, maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan kembali mengisi lagi. Begitu seterusnya.

Kapasitor biasanya terbuat dari dua buah lempengan logamyang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umumnya dikenal misalnya adalah ruang hampa udara, keramik, gelas, dan lain-lain. Jika kedua ujung pelat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif, dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.


Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah Michael Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu kapasitor Polar dan Non Polar, berikut penjelasanya : 1. Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari elketrolit dan biasanya kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik.Lihat pada gambar di bawah.
2. Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll.
Satuan-satuan yang sering dipakai untuk kapasitor adalah :
* 1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad).
* 1 µFarad = 1.000 nF (nano Farad).
* 1 nFarad = 1.000 pF (piko Farad).

Setiap komponen elektronika memiliki fungsi tersendiri, demikian pula dengan fungsi kapasitor. Berikut ini adalah fungsi kapasitor yang terdapat dalam sebuah rangkaian/sistem elektronika.
  • Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada power supply).
  • Sebagai filter/penyaring dalam rangkaian power supply.
  • Sebagai frekuensi dalam rangkaian antena.
  • Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon.
  • Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar
  • Untuk menyimpan arus/tegangan listrik.
  • Untuk arus DC berfungsi sebagai isolator/penahan arus listrik, sedangkan untuk arus AC berfungsi sebagai konduktor/melewatkan arus listrik.
  • Perata tegangan DC pada pengubah AC to DC. Pembangkit gelombang AC atau oscilator, dan sebagainya 

    Memperbesar Kapasitansi Kapasitor
    Memperbesar luas pelat
    Agar ukuran kapasitor tidak terlalu besar maka kedua pelat dibatasi dengan lapisan tipis isolator.

    Memperkecil jarak antar pelat
    Kapasitansi dapat diperbesar dengan cara ini tetapi , dapat menimbulkan kebocoran disebabkan jarak antar pelat yang sangatkecil.

    Menggunakan bahan dielektrik
    Bahan dielektrik yang digunakan adalah bahan dengan konstanta dielektrik tinggi sebagai lapisan pemisah dua pelat

    Rangkaian Kapasitor Seri 
    Rangkaian Kapasitor Seri | Tugasku4u
    Kapasitas Ekuivalen Seri 

    Rumus Kapasitas Seri kapasitor | Tugasku4u

    V = q ( 1/C1 + 1/C2 )

    Rumus Kapasitas Seri

    Rumus Kapasitor Seri | Tugasku4u
    Kebalikan dari kapasitor ekivalen dari susunan seri kapasitor sama dengan jumlah kebalikan dari tiap - tiap kapasitas.

    Rangkaian Kapasitor Paralel 
    Rangkaian Kapasitor Paralel | Tugasku4u

    Kapasitas Ekuivalen Paralel
    Rumus kapasitor Paralel | Tugasku4u
    q = ( C1 + C2 ) V

    Rumus Kapasitor Paralel 
    Rumus Kapasitor Paralel | Tugasku4u

    Kapasitas ekivalen dari susunan paralel sama dengan jumlah tiap -tiap kapasitas.
     

Cara membaca nilai resistor

Kode warna Resistor
    Lihat Gambar

Jika Resistor yang memiliki 4 gelang warna :
gelang 1 dan 2 dibaca sesuai kode warna
gelang 3 adalah faktor pengali
gelang 4 adalah toleransi

Jika Resistor yang memiliki 5 gelang warna
gelang 1,2 dan 3 dibaca sesuai kode warna
gelang 4 adalah faktor pengali
gelang 5 adalah toleransi


Contoh :

Warna Coklat    = 1
Warna Hitam     =     0
Warna hijau       =        x 5
Warna Emas      =               Nilai toleransi 5%
Nilai Resistor     = 10 x 5
                         =  1,000,000 = 1 mega = 1m
                         = 1m ohm toleransi 5%



Warna merah   =  2
Warna merah   =      2
Warna merah   =         x 100
Warna Emas    =              Toleransi 5%
Nilai Resistor   =  22 x 100
                       =  2,200 = 2,2 kilo = 2,2k
                       =  2,2k ohm toleransi 5%

Warna Kuning   =  4
Warna Ungu      =     7
Warna Perak     =         x  0,01
Warna Emas      =                  Toleransi 5%
Nilai Resistor     =  47 x 0,01
                          = 0,47 ohm toleransi 5%





                   Resistor yang disambung Seri


    Resistor yang disambung Seri, akan bertambah besar nilai
resistor tersebut.
Rumus :
               R total   =   R1 + R2 + .......

Contoh : Lihat gambar
R1         = 1k
R2         = 1k
R total    =   R1 + R2
              =   1k  + 1k
              =   2k







                  Resistor yang disambung Paralel


     Resistor yang disambung paralel akan bertambah kecil nilai
resistor tersebut.
Rumus :
      
1/Rp = 1/R1 + 1/ R2 + 1/R3 + ... + 1/Rn

Minggu, 08 Desember 2013



RESISTOR

          Resistor adalah komponen elektronika yang bersifat menahan arus listrik. Secara garis besar resistor ada 2 macam, yaitu fixed resistor dan variable resistor. Fixed resistor ini adalah reisitor yang nilainya telah ditetapkan dan memiliki toleransi yang berkisar antara 1% - 20%.


 
 bentuk fisik resistor tipe fixed resistor.

 Sedangkan variable resistor adalah resistor yang nilainya berubah - ubah. perubahan nilai pada resistor jenis ini terjadi bisa karena beberapa sebab diantaranya adalah kapasitas cahaya, suhu, putaran tuas dan lainnya.
beberapa contoh fisik dari resistor variabel
 
potensiometer
 
trimpot
  
LDR resistor yang tahanannya bergantung pada intemsitas cahaya
NTC resistor yang nilainya berubah berdasarkan suhu di sekitarnya

untuk lebih jelas tentang resistor akan di poskan pada pos berikutnya.